Girl in Town [CERPEN]


Girl in Town

 Namaku Jimmy, Aku terlahir di keluarga yang memiliki ekonomi rendah, maka dari itu aku bercita cita mengubah ekonomi di keluargaku. Aku memutuskan meninggalkan desaku yang damai dan tentram ini, dan pergi ke Gigan city untuk mengadu nasib. dengan harapan aku akan berhasil di Gigan City karena kesempatan bekerja lebih banyak disana. Gigan City merupakan kota yang maju dengan perkembangan dunia Sains dan Teknologi yang membuat kota ini menjadi metropolitan dan menjadi daya tarik bagi orang-orang disekitarnya. Dengan bermodal pendidikan Ilmu Sains aku nekat pergi ke Gigan City dan dengan modal uang yang pas pasan dan sedikit keberanian. Awalnya susah hidup di Gigan City, karena aku disini tidak ada teman yang aku kenal maupun keluarga. Aku juga harus cepat mencari pekerjaan agar bisa hidup sehari hari, dan saat itu aku diterima di cafe kopi sebagai barista. Dengan gaji yang hanya cukup untuk makan dan hidup sehari hari, aku mencoba bertahan di Gigan city karena biaya hidup yang tinggi di kota ini.
Di Gigan city kehidupan sangat individualis, orang orang tiada peduli satu sama lain. Dikota ini uang menjadi yang utama untuk bertahan hidup yang membuat penduduknya sangat individualis. Aku pun tinggal di rumah susun yang rata-rata ditempati orang berekonomi rendah. Akan tetapi di sini orang orang ramah satu sama lain, mungkin karena mereka sebagian berasal dari luar Gigan city seperti ku. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan di kota ini, hari hari kulewati dengan bekerja. Suatu hari saat aku pergi saat libur bekerja aku bertemu seseorang yang aku kenal didesa, dia adalah Elsa. Waktu dia kecil dia tinggal di desaku dan sering bermain bersama dengan ku, sampai keluarganya memutuskan untuk pindah dari desa. ”Elsa?kamu elsa kan?” Aku menyapnya. “iya aku elsa. Jimmy?apa benar kau Jimmy?” elsa membalas. “iya benar aku Jimmy,elsa. Tak kusangka kau masih mengenaliku, hehe”. Tak kusangka aku bertemu dengannya disini, dulu aku sempat berfikir tidak akan bertemu dengannya lagi. “Elsa kau terlihat cantik?” aku mencoba mencairkan suasana. “terimakasih Jimmy, hihi. Sudah lama sejak terakhir kita bertemu ya?”. aku dan elsa mengobrol tentang masa kecil dulu hingga tak tersa waktu berlalu dengan cepat. Dan aku memutuskan untuk mengantar elsa pulang kerumahnya, ternyata keluarga elsa sekarang adalah keluarga yang memiliki perusahaan dibidang kesehatan. Perusahaanya adalah salah satu yang terbesar di Gigan city.
Sejak saat itu aku dan elsa sering menghabiskan waktu bersama saat libur bekerja, kami pun semakin dekat dan tanpa kusadari aku selalu memikirkan dirinya. Dan ingin sekali aku mengungkapkan perasaanku padanya tapi aku terlalu pengecut. Aku berfikir dia akan menolakku karena aku hanya berprofesi sebagai karyawan cafe biasa yang jauh ekonominya dibandingkan dengannya. Aku mulai menjauhinya karena alasan perbedaan kasta ini, dan aku terus memendam perasaanku sambil berharap suatu hari bisa tersampaikan. Mulai saat itu aku bertekad untuk mengubah hidupku menjadi lebih baik. Aku terus berusaha keras, memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan lamaku di cafe dan bekerja sesuai keahlianku di bidang ilmu sains. Akhirnya aku diterima di perusahaan farmasi di Gigan city, dengan penghasilanku yang sekarang aku bisa hidup lebih layak di sini. aku berfikir ini adalah langkah yang tepat untuk masa depanku.
         Hari demi hari kulewati dengan kesunyian dikota ini, hingga suatu hari saat  bersantai di cafe, aku bertemu seseorang yang dengan latar belakang hampir sama denganku, tetapi dia telah cukup lama tinggal di sini dan lebih berpengalaman dariku. Namanya adalah Clark dia bekerja di bidang industri teknologi di Gigan City, sudah dua tahun dia tinggal di Gigan city. Dia menceritakan kepada ku tentang pengalamannya disini, dia bercerita bahwa kehidupan disini sangatlah keras dan penuh persaingan, “jika kau ingin lama di kota ini kau harus menjadi lebih tangguh, coba semua yang kau bisa dan kembangkan potensi terbaikmu” itu ucapan clark yang terus aku renungi. Aku berfikir untuk mencoba banyak hal, aku ditawari oleh clark untuk bekerja sama membuat sesuatu yang bisa menguntungkan.seiring berjalannya waktu kami berupaya membuat alat yang bermanfaat untuk orang. kami menciptakan jam pendeteksi kondisi tubuh yang mampu mendeteksi dan melaporkan kondisi yang saat ini sedang di alami pengguna. apabila kondisi tubuh memburuk maka jam ini akan memberi peringatan dan menyarankan pengguna untuk melakukan pemulihan kondisi tubuh. Banyak kegagalan sebelumnya, tepapi dengan kemampuan Sains yang kumiliki dan pengetahuan Teknologi dari Clark, kami berhasil menyempurnakan alat ini yang kita beri nama “Dr. Watch”.
         Kami berencana untuk memasarkan Dr. Watch ke seluruh Gigan city dan berharap ada investor yang mau membantu kita. Dengan rasa optimis kami terus mencari sampai pada akhirnya kami putus asa karena banyak ditolak oleh para investor, tetapi seseorang datang menemui kami dan mengatakan bahwa dia tertarik pada jam ini.Dia adalah Mr. Adams seorang investor yang baik hati, tanpa pikir panjang kami pun bekerja sama dengan Mr. Adams. Seperti yang kita duga bahwa produk ini akan sukses di pasaran, banyak peminat produk ini dan semakin hari semakin bertambah. Aku dan Clark berupaya mengembangkan Dr. Watch dengan menambahkan lebih banyak fitur fitur terbarukan. Saham dari perusahaan terus melejit dan menjadi salah satu terbesar di Gigan city. Aku dan Clark kini telah menggapai apa yang kita cita citakan, aku juga bisa membantu perekonomian keluargaku menjadi lebih baik. Perusahaan kita telah menyaingi perusahaan milik elsa dan inilah momentumku untuk mengungkapkan perasaan ku yang telah lama kupendam kepada Elsa.
         Aku bercerita kepada Clark tentang Elsa, dia berjanji akan membantuku untuk mengungkapkan isi hatiku kepasa elsa. Saat itu aku dan clark pergi ke restoran, aku melihat elsa di sana duduk sendiri sambil meminum minumannya. Clark berkata inilah waktu yang tepat untukku memngungkapkannya, tapi aku masih ragu ragu dan tidak percaya diri. Clark terus menyemangatiku untuk menghampirinya dan aku pun akan menghampirinya dengan hati berdebar. Disaat akan berdiri dari kursi seseorang laki-laki datang menemui elsa dan terlihat mesra sekali, aku pun kembali terduduk di kursi dan aku berkata “ini sudah berakhir ,clark.” Aku pun langsung keluar begitu saja dari restoran itu dan pergi menuju taman. Clark yang mengejarku sampai disana dan menemaniku, mencoba menghiburku tapi tidak merubah suasana saat itu.”Apakah sudah terlambat clark?” Aku bertanya. “Lebih baik terlambat daripada Tidak sa sekali” clark menjawabnya.”Jimmy , apakah kau menyerah begitu saja? Bahkan kau belum mengetahui pasti siapa dia?” Aku hanya terdiam dan meninggalkannya.
         Sejak saat itu aku menjadi tidak bersemangat dan menjadi bermalas malasan,tidak tau arah tujuan hidup. Aku mencoba melupakannya perlahan dan kembali pada kehidupanku, akhirnya pun kehidupanku kembali seperti semula. Festival Sains dan teknologi di Gigan City yang diadakan setahun sekali disaat itu aku pergi melihat lihat inovasi yang dibuat para ilmuan disana, saat aku sibuk melihat pameran sains dan teknologi yang sangat inovatif aku kaget saat seseorang tiba tiba bertanya “Sendirian saja?” aku menoleh kesamping dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa dia adalah elsa. “Elsa?” aku menjawab sambil memperlihatkan raut wajah yang cuek.
Elsa : ”Hari gini kok masih aja sendirian di keramaian? Gk ada yang mau ya?” (muka mengejek)           
Jimmy: “ Kamu sendiri mana pasangannya?”
Elsa: “Ada Kok! Week..” (menjulurkan lidahnya)                                                        
Jimmy : ”Mana???”
Elsa: ”Emang kamu ga lihat dia di sampingku?”            
Jimmy:  ” Mana? Siapa?”
Elsa: ”Kamu... !!!”                                                                     
Jimmy: ”..........*krik krik krik* aku?? Heh.. ga mungkin, Kamu kan sudah ada pacar yg di restoran kemarin?”
Elsa: ”Kamu baperan yah? Itu sepupu akuJ sengaja aku diam buat manasin kamu”                  
Jimmy: ”owh masa sih?... tapi kan kita belum jadian?
Elsa: ”yaudah kita jadian, gitu aja repotJ?”                  
Jimmy:”yaudah.... J

(Tiba tiba Clark datang menghampiri mereka berdua                ) Clark: “cie... Jadian macam apa ini J?”
Jimmy dan Elsa menikah beberapa bulan kemudian dan menjalani hidup bahagia. Sedang clark sibuk mencari pacar :3

TAMAT
NOTE: CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA

1 komentar :

Click here for komentar
10 Februari 2019 pukul 15.08 ×

gw gk sadar kenapa gw nulis dan post cerita sampah ini :) maaf kepada para pembaca cerita ini

Congrats bro StriderClaws ~ Lord Aragorn ~ you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar

TULISAN ANDA JUGA MENCERMINKAN KEPRIBADIAN ANDA Conversion Conversion Emoticon Emoticon